mac and me

Kemaren sempat menego sebuah powerbook titanium G4-550mhz seharga 2.5jt. padahal, sama sekali nda punya duwit lho sayah :p
Untungnya (sebelnya), dah laku sih hehehe.
Tapi ini mengingatken masa-masa indah bersama iMac G3-400 dan G3-266 ku dulu... Pertama kali pake Mac OS 9 dan Mac OS X, yang membuat selera ngoprek OS (baca: install - reinstall OS mulai dari window$ sampe gnu-linuks hehehe) jadi menurun drastis. Bahkan kalo bukan DSL atau distro-distro live-cd lain, sekarang sudah nyaris tak pernah tersentuh lagi itu keluarga distro linux yang lain.
Dan beberapa saat lalu, beberapa PC dan leptop di kantor mulai bertingkah gara-gara virus buatan orang Indon (huh...) ... back-up data, reinstall, relokasi data...huh capek...,maka kenangan indah akan OS X kembali merebak khekhekhe
Tapi yaah, itulah orang Indon... selama bukan dia yang ngerjain itu (mberesin PC terpapar virus), ya ga mau belajar memakai OS yang lain.. sweddih

http://tinyurl.com/yp52gh

http://tinyurl.com/yp52gh barusan membaca ini.. dan komentarku, hmm ... standard banged sin perbincangannya... pak menhan, bilangin tuh si hill, kalo mau komen dan mempertanyakan masalah TNI, mbok yao ngaca dulu.. gimana perilaku GI di Iraq sono.. nggilani (tm)

berangkat pagi dan menjadi pegawai jempolan

adakah hubungan antara berangkat (dan datang ke kantor) pagi-pagi? - karena, mungkin tho kita berangkat pagi tapi tidak langsung ke kantor?- dengan penilaian sebagai pegawai yang jempolan?
tentu saja, ini adalah pertanyaan retoris, karena sebenarnya di kantor sekarang sedang terjadi fenomena pegawai-pegawai yang datang di kantor sebelum jam 8 pagi dan sekaligus mendapat predikat pegawai jempolan.
bukan, bukan jempolan pada arti dan makna tauladan.. tetapi, absen memakai jempol aliias finger print. kalo saya sih, tetep aja pegawai jenthik an.. karena saya pake jenthik alias jari kelingking hehehe

cemburu

cebokur, cemburu atau apalah namanya.. pada hari itu, aku melihatnya berdiskusi dengan rekannya -rekan kami juga si-, berdua di ruang makan. ceritanya sih, sedang ada kegiatan di unit kegiatan mahasiswa yang kami ikuti. aku mondar-mandir, didepan ruangan itu, sambil sesekali melengos melirik kearahnya... hehe, konon sih karena lagi gres-gresnya, aku jadi over protektif? kini, beberapa belas bulan berlalu semenjak kejadian itu. nah, pernah kumelihat, temenku yang ada suaminya disitu, tapi dia duduk dempet dengan temen ku yang lain untuk mengerjakan pekerjaan kantor.. aku wondering (bahasa yang anneh), apa kalo aku dalam posisi sang lelaki, aku akan meributkan hal itu, sepulang dari kantor? ah, berangan-angan lagi kau nak :p