klakson

a.k.a horn, adalah barang yang berada di kendaraan bermotor  yang paling sering disalahgunakan, dan pada beberapa ruas jalan dilarang penggunaannya.
dari kantorku yang sudah beberapa meter dpt [diatas permukaan tanah], pada sore jam 4 atau 5 an, jika jendela dibuka dikit aja, maka suara klakson akan terdengar bersaut sautan..
hmm, gimana kalo suara klakson kendaraan bermotor itu diganti dengan tiruan bunyi burung?


semarang pukul 23.30

hayo, ini bukan kisah semacam midnight live atau buser atau tikam lsp [lan sakpiturute]. ini cuman secuil kebanggaan dan sekaligus kegusaran atas kota tercinta. -- naek kereta bangunkarta jurusan jakarta-jombang memang enak. berangkat dari stasiun senen pukul 15.00, sampe semarang pukul 22.40, ya telat telat dikit jadi 23.00 an lah nah, jam segitu, dulu biasanya masih ada mikrolet jurusan johar-banyumanik yang lewat depan stasiun tawang. tapi sepertinya tahun-tahun belakangan sudah semakin jarang sopir mikrolet yang rajin muter sampe tawang, biasanya mereka akan memutar di bubakan. jadilah, jalan kaki sepuluh menitan ke bubakan. hehe, sempat ada suara 'mampir maass..'..sereemm.. eits ini belum cerita yang sebenarnya. alhamdulillah ga lama ada mikrolet yang datang dari arah mataram, memutar di bunderan bubakan. naeklah daku..trus jalan, truuus..lewati dr cipto..nah yang jadi perhatianku adalah saat sopir mikrolet melewati traffic light alias lampu lalu lintas alias bangjo [orang jawa memang selalu punya cara mudah menamai sesuatu..] kebayang kan jam segitu, suepi tenan..cuma ada satu dua mobil yang lewat..dan saat mobil mobil itu ketemu lampu lalin yang sedang menyala merah, mereka berhenti. tapi mikroletku terus jalan, menerobos lampu merah. kuhitung ada tiga kali mikrolet ini menerobos lampu yang masih menyala merah, sementara mobil-mobil yang lain berhenti. liding dongeng, aku masih bisa berbangga hati dan sekaligus syukur, karena secuil sikap disiplin ini makin jarang dipunyai. dan buat pak sopir mikrolet, semoga beliau nantinya sadar atas perbuatannya.amiin. bukan sok sok an sih, tapi sampai aku lulus sma di medio 1997, sopir-sopir mikrolet masih sopan-sopan, tertib, rajin, dan disiplin dalam melewati trayeknya. btw, lintang sumunaring bhumi..bintang-bintang itu bersinar di bumi..ga bakal bisa ngeliat kalau ga jam-jam segitu ...it's numero uno ..................................................dalam rangka menyemarakkan kelulusan S1 sang kedjora, semoga barakah dan tambah lancar aja untuk profesinya

bis DAMRI semarang

karena pengen dapet atmosfer malem di biskota, aku naek damri jurusan johar-perumnas. sekarang dah bis mini, bukan mercedes benz enam roda lagi. hiks, sedih juga karena bis damri mercy itu sudah dialihkan ke rute mangkang-terboyo semua.
well, let's bygone be bygone. singkat kata, sembari ngetem di depan katedral tugu muda, aku menangkap sebuah atmosfer yang sudah lama kurindukan, yaitu percakapan antar penumpang yang tidak saling kenal. yup, sederhana, tetapi ini yang sekarang tidak setiap hari kudapat. dulu, masih inget banget nih, pasti kalo lagi dalam perjalanan, temen sebangku akan mengajak ngobrol, chit chat, ngalor ngidul...tapi ramah dan bersahabat. dan jika akan turun, entah kita atau orang itu duluan, maka salah satu akan bilang 'monggo mas/pak/mbak/bu, saya turun duluan'...mungkin sempat kenalan, walaupun entah nanti lupa lagi.. bahkan, saking akrabnya obrolan, bagi para penglajo, jaman itu pernah kudengar ada arisan penumpang bus nasima jurusan semarang-ambarawa. hehe....
ketika bis damri melaju, ada satu yang ternyata kurindukan, dan kini tak lagi kudapatkan..suara deruman khas mesin mercedes..yup, suara derum yang bertenaga itu kini tak dapat kudengar lagi. bus-bus damri/ppd jakarta suaranya ga sekeren di semarang [walah, padahal kan sama tho kayaknya ?]